Review : Akademos

Berat 0.29 kg
Tahun 2003
Halaman 368
Ukuran 15 x 21 cm
Penerbit Jalasutra
Kategori Buku › Novel & Sastra › Sastra

Isi buku
Seorang pemuda bernama Didit diterima di UI fakultas psikologi. Tapi bukannya tanpa tarik urat sama bapaknya yg pengen dia ambil jurusan teknik atau ekonomi yg katanya masa depan lebih menjanjikan. Didit menang melawan bapaknya dan tetep keukeuh masuk psikologi. Akhirnya si bapak nyerah dan malah bikin syukuran setelah anaknya keterima di ‘negeri’. Bangga anaknya menyandang predikat mahasiswa UI.

Di kampus Didit bertemu Andin, kakak kelasnya, dan jatuh cinta. Andin memperkenalkannya kepada dunia sastra. Akhirnya putus karena Andin ternyata sudah dijodohkan. Setelah itu bertemu Rosa, adik kelas dan jadian lagi. Rosa memperkenalkannya pada dunia glamor dan kontemporer sampai dunia masakan. Akhirnya putus juga karena masalah perbedaan agama. Kemudian jadian lagi sama Ranti sampai akhirnya ditinggal ke luar negeri sama ceweknya ini. Didit kenal pikiran aliran kiri dari Ranti. Mereka gak putus, tapi gak disebutin juga apakah terus nyambung cinta jarak jauhnya.

Kegiatan2 Didit sebagai mahasiswa juga dipaparkan, tapi buku ini lebih menceritakan tentang pergulatan batin Didit sendiri. Dari yg ikut2an demonstrasi sampai akhirnya meyakini bahwa mahasiswa memang perlu demonstrasi untuk menuntut turunnya Soeharto. Sampai pernah digebukin tentara dan masuk penjara

Review
Buku ini menceritakan tokoh Didit selama perkuliahannya di Psikologi UI. Cerita kedekatan Didit dengan sejumlah perempuan terasa dominan disini ada Dita Andin Rosa Dan Ranti. Momen momen bersejarah selama Didit kuliah juga tak lupa turut direkam, penembakan mahasiswa dan kejatuhan orde baru.
Yang saya suka dari buku ini malah esai esainya, yang lebih menarik perhatian dari kisah Didit sendiri. Misalnya asal muasal kopi, resensi buku biografi Virginia Woolf , sampai sejarah singkat fiksi inggris.
Alur cerita utamanya justru lambat agak membosankan, serasa mendengar curhatan.

Kesimpulan
Potongan diary ini yang membuat kau bisa termehek-mehek kalau kamu orangnya mudah terlena, atau merengut bosan kalau kamu orang yang butuh penjelasan langsung.

Rating :
3 bintang

Review ini diikutkan dalam challenge finding new author 2013