Review : Madre

Judul: Madre
Penulis: Dewi Lestari (Dee)
Editor: Sitok Srengenge
Penerbit: Bentang
Jumlah Halaman: 160
Cetakan: 2, Agustus 2011
ISBN: 9786028811491

Deskripsi
Madre adalah kumpulan prosa dan puisi yang dibuat oleh Dewi Lestari selama 5 tahun ke belakang. Cerita yang menjadi judul buku ini, Madre, merupakan kisah tentang seorang laki-laki yang baru mengetahui bahwa dia adalah keturunan tukang roti setelah seorang pria Tionghoa tua bernama Tan meninggal. Dari situ, dia bertemu dengan orang-orang Tan de Bakker dan juga “Madre”, sebuah biang roti yang menjadi pivot utama cerita pendek ini. Selain Madre, ada juga cerita “Layang-layang” yang menceritakan tentang 2 orang yang punya pribadi yang berbeda, yang satu sangat ‘lepas’ dan yang satu lagi sangat ‘inhibited’.
Madre dalam bahasa Spanyol berarti ibu. Entah mengapa nenek Lakshmi yang menciptakan Madre memberi nama sebuah adonan kue dengan nama itu. Mungkin karena Madre adalah ibunda dari segala adonan yang ada di Toko Roti Tan de Bakker. Tapi kenapa harus bahasa Spanyol dan bukan bahasa India yang adalah bahasa ibu dari nenek Lakshmi?
Kini nasib Madre berada dipersimpangan jalan. Apakah ia akan diberikan ke pemilik baru atau tetap berada di tangan pewaris toko yang bernamaTansen? Ini bukan sekedar secuil cerita dari hidup Madre, tapi juga tentang peralihan nasib dan semua resiko kehidupan yang harus siap dihadapi apapun pilihannya.
Masih ada lagi cerita tentang kegalauan hati saat harus memilih cinta atau persahabatan, percakapan antara seorang bunda dengan janin di perutnya, reinkarnasi, kemerdekaan yang sejati, dan sebagainya.

Kesimpulan
Entah mengapa cerita yang mudah ditebak dari awal seperti ‘Menunggu Layang-layang’ di tangan Dee terasa manis dan memikat. Belum lagi ‘Semangkuk Acar untuk Cinta dan Tuhan’ yang hanya empat halaman. Singkat namun mencabik-cabik hatiku: “Hidup dan mati berkedip bergantian, agar sekeping jiwa dapat merasakan dirinya terbelah demi mengalami sensasi bersatu kembali.”

Rating 3.5 dari 5 bintang