Review : Sekali Lagi si Paling Badung

Judul buku : Sekali Lagi si Paling Badung
Pengarang : Enid Blyton
Penerbit : PT Gramedia Pustaka Utama
Jumlah halaman : 278 halaman
Tahun terbit : Cetakan kedelapan, 2012


Sinopsis
"Tetapi aku toh tak bisa membiarkannya mencabuti rambutku, manampar mukaku… Tentu saja karena dia anak perempuan, aku tak bisa balas menamparnya. Aku tahu dia dijuluki anak paling badung di sekolah ini…" Kasihan Elizabeth. Ia datang kembali ke Sekolah Whyteleafe dengan tekad untuk menjadi anak terbaik. Sayang sebelum tekadnya ini terlaksana ia sudah bertemu Robert, anak sok jagoan yang selain keji juga sangat licik. Elizabeth sekali lagi dijuluki "anak paling badung".
Lalu bagaimana bisa terjadi Elizabeth terpilih menjadi pengawas?

Review :

Buku ini bercerita tentang permusuhan Elizabeth dengan Robert, dan kisah bagaimana Kathleen menjadi sangat membenci Jenny dan Elizabeth tapi kemudian karena suatu kejadian yang sangat mengejutkan dan membahagiakan bagi Kathleen—karena dia mendapat kesempatan untuk berubah dengan bantuan semua temannya di Whyteleafe—Kathleen dapat berubah menjadi gadis periang dengan lesung pipit manis yang muncul saat ia tersenyum.
Selain itu juga diceritakan kenapa Robert bersikap nakal pada anak yang lebih kecil. Para Guru mencari tahu sebabnya sebelum dengan adil memutuskan hukuman bagi Robert agar ia jera. Tapi hukuman yang dijatihkan tidak seperti hukuman karena Robert malah mendapat kehormatan untuk mengurus kuda, 2 ekor kuda, dan ia boleh memilih kuda mana yang ingin ia urus. Bagi Robert yang sangat menyukai kuda, hal ini merupakan hadiah dan bukan hukuman. Hatinya luluh dengan ‘hukuman’ ini dan ia pun tidak lagi menakali anak-anak yang lebih kecil. Di samping karena hatinya yang luluh akan kebaikan kedua Hakim yang adil itu, juga karena dengan sibuk mengurus kuda Robert tak akan punya waktu untuk menakali anak-anak yang lebih kecil.


Pelajaran dari buku ini
Untuk membuat seorang anak jera tak perlu dengan cara keras atau malah memberikan suatu hukuman yang berat padanya. Kita seharusnya mencari tahu alasan seorang anak berbuat nakal, dan karena tak akan ada asap bila tak ada api, maka sebab itu pasti ada. Dan dari sebab itulah kita dapat berlaku adil

Kesimpulan
Walaupun buku ini buku cerita anak tapi ada banyak pelajaran yang ada didalaminya.

Review
4 bintang
flag