Review : Surat Dahlan


Hidup bukan rentetan kenikmatan belaka. Kadang kita butuh kegagalan untuk memahami betapa nikmatnya keberhasilan

Kita hidup dari apa yang kita dapatkan dan kita bahagia dari apa yang kita berikan

Kita senasib-seperuntungan. Jika di antara kita ada yang berbuat salah, cepat dan tuluslah memaafkan. Bila rebah kita harus saling menegakkan. Bila lupa, kita wajib saling mengingatkan.

Kita sedang menanam pohon kebaikan. Tak perduli apa kelak kita atau bukan yang memetik buahnya. Tapi ingat, kita baru menanam. Bukan memetik, apa lagi menikmati buah

Bibliografi
Judul Buku: Surat Dahlan
Pengarang: Khrisna Pabichara
Penerbit: Noura Books
Terbit: Januari 2013
Jenis Kover: Soft Cover
Kategori: Novel
No. ISBN: 978-602-7816-25-1
Jumlah Halaman: 400
Harga: Rp62.500

Sinopsis
Dua tahun telah berlalu, sejak Dahlan meninggalkan Kebon Dalem. Sayangnya, merantau dan menjadi mahasiswa tidak semudah yang dibayangkan. Perkuliahan berlangsung melenceng jauh dari rencana awal, sementara kerinduan terhadap kampung halaman dan orang-orang terkasih selalu menyesakkan dadanya. Belum lagi Dahlan harus dihadapkan pada pilihan yang sulit antara janji temu dengan cinta pertama, lamaran sahabat baiknya, dan cinta baru yang dia temukan di tempat rantauan.

Dahlan muda yang penuh semangat juang berusaha untuk tidak mengalah pada rindu. Kepeduliannya terhadap negeri yang kacau balau kala itu, membuatnya memutuskan untuk mengabdi pada masa depan bangsa melalui gerakan-gerakan kemahasiswaan. Dianggap memberontak, Dahlan dan rekan-rekan mahasiwanya menjadi buronan pemerintah. Dia harus berlari dan bersembunyi dari kejaran tentara. Di tengah pelariannya, takdir mempertemukannya dengan Sayid, seorang guru sekaligus sahabat, yang mengenalkan Dahlan pada media dan memberikannya kesempatan untuk membuka lembaran baru dalam hidupnya.

Ulasan
Seperti novel Sepatu Dahlan, novel inipun mencoba menginspirasi pembacanya melalui cerita masa muda Dahlan baik itu romatika kisah cintanya dengan tiga wanita, hiruk pikuk dan menegangkannya demonstrasi mahasiswa di tahun 70-an hingga bagaimana Dahlan meniti karirnya. Seorang Dahlan Iskan selalu merawat tiga hal dalam kehidupan ini Kepercayaan, rasa hormat dan cinta.
Seperti novel sebelumnya Sepatu Dahlan, Khrisna Pabichara sanggup menyampaikan kisah hidup Dahlan Iskan dengan kata-kata indah nan menarik. Sesuai dengan judulnya "Surat Dahlan", cerita di dominasi oleh surat-surat yang ceritanya di dapatkan oleh Dahlan Iskan dari teman-temannya di Kebon Dalem, terutama Aisha.
Yang menarik dalam buku ini diceritakan proses pengambilalihan manajemen Jawa Pos dan peran Dahlan disana. Dengan menjadi wartawan Dahlan bisa mempertahankan idealisme tanpa takut dikejar-kejar tentara. Kelak hal ini membawa Dahlan menjadi petinggi di salah satu koran besar di Jawa Timur. Pembaca diajak mengikuti sebuah rangkaian proses pembelajaran tanpa merasa dipaksa untuk menjadikannya sebagai contoh. Penulis hanya menyajikan sebuah fakta, bagaimana menyikapinya tergantung setiap individu yang membaca dan mengambil hikmat dari buku ini. Kekuatan utama dari buku ini justru dari kesederhanaan tokoh serta rangkaian kalimat sederhana yang diracik oleh sang penulis. Sosok Dahlan tertuang sebagai manusia yang utuh dengan emosi, kelebihan dan kekurangannya. Dibandingkan Sepatu Dahlan Kesulitan hidup yang dialami Dahlan kecil lebih inspiratif dan menggugah dibanding cerita masa muda Dahlan dalam novel ini.
Bahasa yang digunakan dalam novel ini adalah Bahasa Indonesia secara formal. Tetapi dalam percakapan terkadang ada tambahan Bahasa Jawanya.

Pada bagian akhir dari novel ini mengharukan dimana kembalinya Dahlan ke Kebun Dalem, berkumpulnya kembali keluarga Dahlan dan ayahnya lengkap dengan nasihat-nasehat bijak dari sang ayah

Kesimpulan
Kerja keras, pantang menyerah, tak takut mengatakan yang benar walaupun pahit, kisah persahabatan dan cinta yang tulus tergambar dalam novel ini. Banyak Adegan yang mengisahkan seorang Dahlan Iskan menulis catatan harian. Ternyata menulis bisa dijadikan terapi. Bagi yang tak bisa menyampaikan keluh kesah secara lisan, mungkin cara ini bisa dipilih
Pantas dan layak untuk menjadi salah satu bacaan kita

Level pembaca
Segala umur

Rating : 4 bintang