Review : Habis Galau Terbitlah Terang

Info buku
Format ebook, Special, 55 pages
Expected publication: December 16th 2013
edition language Indonesian
Judul Habis Galau Terbitlah Terang
Jenis : non fiksi

Deskripsi
dari judulnya saja sudah ketahuan. Kurang lebih yang dibahas di EBook ini mirip-mirip dengan apa yang ada di blog ini. Khususnya tentang motivasi seputar galau.

Review
Apa definisi galau? Galau identik dengan bad mood. istilah galau ini mulai booming ketika pertengahan tahun 2011. Beberapa daya ungkitnya, apalagi kalau bukan facebook, twitter, dan televisi. Khususnya berada di kalangan anak muda.
Sepertinya kalau remaja bergalau itu wajar-wajar saja. Iyah, galau itu wajar. Justru kalau anak muda yang tidak bergalau itu perlu dipertanyakan

Gara gara baca buku ini saya jadi tahu ada istilah galau positif dan galau negatif.
kenapa lebih banyak anak muda yang galau dan bukan orang dewasa? Jawabannya bisa diringkas, karena orang dewasa sudah sering bergalau, sudah capek bergalau, sudah
bosan bergalau, sudah biasa bergalau.

Galau baik itu merasa risih ketika produktivitasnya buruk. Galau buruk itu merasa risih ketika konsumsivitasnya buruk. Kalau contoh-contoh yang di atas tadi, itu adalah contoh galau yang baik. Karena produktivitasnya buruk, jadi dia risih. Dia bad mood. Dia galau. Galau yang baik.
Kalau galau buruk itu kebalikannya. Misalnya, ketika:
 Ada orang kelepasan bicara, nggak sengaja menyakiti hati kita. Terus kita galau.
 Orang tuanya menyuruh kita melakukan ini-itu, terus kita merasa direpotkan, lalu kita galau.

Selain itu saya juga baru tahu tata cara yang kita lakukan selama ini untuk mengusir galau seperti mendengar musik atau hal hal yang bersifat menyelesaikan masalah justru salah. Kok bisa? Dinyatakan cara cara tersebut tidak menyelesaikan penyebab masalah galau

Lalu bagaimana tentang bukunya :
1. Bahasa tulisan gaul informal menunjukkan target pembaca anak Abege yang paling sering mengalami galau
2. Masih banyak typo
3. Lay out gambar dan keterangan banyak yang berantakan contohnya di halaman 31.
4. Saya merasa tidak tercerahkan setelah membaca buku ini. Mungkin perlu ditunjukkan cara supaya kita tidak mudah galau
5. Uraiannya terlalu to the point serasa baca diktat kuliah. Rasanya perlu memperpanjang kalimat agar tidak berasa membaca catetan kuliah

Tapi saya hargai usaha penulis mengangkat topik yang lagi in di masa kini , bagaimana pun menulis itu tidak mudah. Semoga jika buku ini nanti terbit sudah lebih mantap

Rating ; 1 bintang