Review: Aerial

Judul buku: Aerial
Pengarang : Sitta Karina
Penerbit: PT Gramedia Pustaka Utama
Tahun terbit: 2009
Tebal: 319 halaman

Isi novel
Dua negeri di atas awan, Negeri Kegelapan dan Negeri Cahaya sudah ditakdirkan untuk bermusuhan. Yang menjadi penyebab adalah kondisi yang berbeda dari dua negara itu. Negeri Cahaya mendapatkan kemakmuran melebihi Negeri Kegelapan. Negeri Cahaya hangat dan indah dengan musim semi yang menghasilkan berton-ton anggur dan gandum. Rakyatnya pun ramah dan senantiasa tersenyum. Sedangkan Negeri Kegelapan sebaliknya.

Negeri Kegelapan tidak sedikit pun merasakan hangatnya sinar mentari. Bahkan, kulit mereka pun langsung melepuh ketika terkena sinar surya. Suatu hari, Sadira, putri Negeri Cahaya yang berjiwa petualang, mengunjungi Aerial. Ini adalah tempat yang konon terkutuk, namun sebenarnya indah. Aerial adalah satu-satunya jalan menuju Negeri Kegelapan.

Ketika berjalan di sebuah danau di Aerial, secara tak sengaja dia bertemu Hassya, pangeran Negeri Kegelapan. Dari kejauhan, Hassya mampu mengendus bau darah Sadira yang berbeda. Dia sangat ingin menghisapnya. Di sisi lain, petualangan ini membuat Sadira ketagihan dengan bahaya.


Dari petualangan itu pula, Sadira mengenal Hassya. Ketika Sadira menghadapi bahaya, Hassya yang pertama datang menyelamatkan. Singkat cerita, Hassya akhirnya jatuh cinta kepada sang putri Matahari. Dua insan yang sedang jatuh cinta itu ingin menyatukan Negeri Matahari dan Negeri Kegelapan. Keinginan tersebut ditentang oleh dua kubu yang bertikai.

Review
Melalui Aerial ini, Sitta Karina dapat menggambarkan secara gamblang tentang Aerial, kerajaan kegelapan dan kerajaan Cahaya, dengan daya imajinasinya. Akan tetapi, alurnya terlalu kompleks sehingga tidak megena pada bagian akhir, yaitu bagian ketika cerita melibatkan penjaga dari dunia lain. Bahasa yang digunakan dalam novel ini cukup unik dan menarik. Banyak bahasa yag terasa asing bagi pembaca. Namun, dengan adanya glosarium, pembaca dapat mengerti dan memahami alur cerita yang rumit dan mengundang rasa penasaran. Cerita dalam novel ini terasa menyenangkan.
Novel ini cocok untuk remaja-remaja yang sedang mempunyai daya imajinasi tinggi Dapat membuat pembaca ikut berpikir dan mempunyai kosa kata baru tentunya. Dalam novel ini ditemukan kisah yang patut diteladani dan yang tidak pantas diteladani.
Yang kurang sreg dalam novel ini kayaknya tokoh Laskar dan Sashika cuma sekadar tempelan dalam novel ini. Maksud saya kalau kedua tokoh ini tidak berpengaruh terhadap akhir cerita.

Reading level
Young reader

Rating
2 bintang