Review:Percy Jackson and the Olympias buku 3 Kutukan Bangsa Titan

Bahaya yang datang tak berhenti hingga di situ. Sesosok monster purba yang telah punah hingga ribuan tahun kini bangkit—monster yang dikabarkan sebagai pembawa kiamat bagi dewa-dewi Olympus. Dan Artemis, satu-satunya dewi yang tahu cara melacaknya, tengah menghilang tanpa jejak. Kini, Percy dan teman-temannya, bersama dengan para Pemburu Artemis, hanya memiliki waktu satu minggu untuk mencari dewi yang diculik dan memecahkan misteri monster yang tengah diburu. Percy dan kawan-kawan pun mengawali misi ini dengan dibayangi oleh tantangan paling berbahaya yang pernah mereka hadapi: ramalan mengerikan sang Oracle mengenai kutukan bangsa Titan. Siapa yang akan menghilang di dataran tanpa hujan? Dan siapa yang akan binasa di tangan salah satu orangtuanya?

Review
Tampilan fisik buku
Cover edisi bahasa indonesia berbeda dengan cover edisi bahasa aslinya. cover yang asli berwarna biru, suram, seolah menggambarkan keangkeran kutukan bangsa titan. Sedangkan edisi Indonesia covernya kekuningan justru terkesan ceria. Kesan angker buku jadi hilang. walau saya akui design cover Indonesia lebih cantik, tapi kurang pas dengan judul buku.

Analisa cerita
Sampai buku ini, Percy Jackson yang dalam setiap buku niatnya adalah menyelamatkan ibu, teman, atau gadis yang ditaksirnya, belum pernah dihadapkan pada pilihan yang sulit. Tapi Dewi Athena telah memperingatkan bahwa orang-orang terdekatnya adalah kelemahan utamanya. Bisakah Percy mengambil keputusan bijak apabila demi menyelamatkan dunia ia harus rela mengorbankan orang-orang yang dicintainya? Cerita dalam novel ini Masih tetep menegangkan, sama dengan buku2 sebelumnya. Hanya saja aku tidak bisa menikmati humor2 yang dilontarkan karena harusnya humor itu lucu kalau dalam bahasa inggris. Di translate ke bahasa indonesia kok jadi garing kurang greget.

Reading level
Young reader

Rating
5 stars