Review : Kata Hati

“Cinta tak pernah berjalan mulus. Semakin panjang semakin rumit, semakin sulit pula menjaganya agar tak tumbang dihajar angin kencang, atau jatuh tersandung kerikil” – hlm 17

“Hati yang rusak memang mencintai kenangan, walau sadar di dalamnya banyak luka dan kekecewaan yang tak pernah sembuh. Itulah manusia, semakin sakit semakin ingat” – hlm 24

“Sesuatu yang membuatmu pergi, pada saatnya akan menjadi sesuatu yang membawamu pulang kembali” – hlm 29

“Cinta itu sendiri masalah” – hlm 56

“Rasa sakit atau hal-hal yang menyedihkan biasanya masih bisa ditutuoi oleh orang yang mahir menutupi perasaan, tetapi tak ada satu orang pun yang bisa menutupi kebahagiaan” – hlm 63

“Lebih baik menerima kenyataan pahit bahwa dia nggak memiliki rasa yang sama seperti kamu, daripada akhirnya kamu kehilangan dia tanpa pernah tahu bahwa kamu punya perasaan untuk dia” – hlm 87

“Menyimpan perasaan bisa menciptakan luka yang pelan-pelan dan tanpa ia sadari memakan harapan” – hlm 91

“Bukankah memberi jalan seseorang masuk dan tinggal di dalam hati kita juga berarti menyerahkan sepenuhnya kepadanya untuk merawat atau malah mengobrak-abrik hati” – hlm 114

Judul : Kata Hati
Penulis : Bernard Batubara
Penerbit : Bukune
Tebal Buku : viii + 196 hlm
Cetakan : Pertama

Sinopsis

"Ini tentang kisah kehilangan,
ketika kau mendapati separuh hatimu kosong dan merapuh
Atas nama ketidakpercayaan,
kita telah saling mengucapkan selamat tinggal.

Ketika tak ada lagi yang bisa kau percaya, ikuti kata hati.
Begitu seharusnya, bukan?

Dan, hati ini membawaku kembali kepadamu.
Tapi, kau tak lagi berada di tempat kita dahulu.
Apakah kau telah menemukan separuh hati lain-- selain hatiku?"

Review
Novel ini mengisahkan seorang fotografer bernama Randi yang sedang patah hati semenjak ditinggalkan kekasihnya Dera yang lebih memilih mengejar karir sebagai model profesional. Pemuda itu sakit hati, marah dan hidupnya yang awalnya manis dengan sekejap menjadi sepahit empedu.

Di sisi lain, Fila seorang gadis yang jatuh hati pada sosok pemuda yang juga sahabatnya yang dia kenal sejak 10 tahun terakhir yang bernama Adrian Meski begitu, Fila tidak pernah berani mengungkapkan isi hatinya sampai Adrian pergi kuliah ke luar negeri.

Randi dan Fila mempunyai satu kesamaan yaitu ditinggalkan orang yang mereka cintai. Suatu hari mereka bertemu di sebuah cafe . Saat itu Fila tertarik melihat Randi dengan keadaan kusut yang sedang sibuk dengan kameranya. Disisi lain, Randi juga tertarik ada Fila karena gadis itu ceria yang akhirnya membawa warna baru pada hidup mereka.

Berdua mereka saling membantu untuk menyembuhkan luka hati yang masih terasa. Pertemuan yang semakin sering membuat hubungan mereka bertambah dekat. Fila mampu membuat Randi tertawa kembali dan Randi membuat Fila merasa tidak sendiri lagi.

Ketika hubungan Randi dan Fila semakin intim, Dera tiba-tiba kembali. Kembalinya Dera membuat hati Randi bimbang, siapa yang akan dia pilih, Fila, gadis yang membuat dia bisa tertawa kembali atau Dera sosok gadis yang pernah dicintainya juga meninggalkannya? Randi mencoba mendengarkan kata hatinya untuk mendapatkan jawaban dari pertanyaan itu.

Baca novel ini tuh kayak baca cerpen, cepet, singkat, ringan. sedangkan penokohannya, standar kayak novel kebanyakan. Karakter yang diplot aman dan sesuai dengan jalan cerita. Karakter antagonis kurang kejam dan konflik juga kurang greget.
Nilai plusnya adalah tampilan fisik, cover yang cantik, membuat novel ini menggoda untuk dibaca.
Nilai minusnya ceritanya sudah dapat ditebak dari awal sehingga para penggemar cerita yang penuh tantangan tidak dianjurkan membaca novel ini.

Reading level : remaja
Rating : 3 bintang